Selasa, 12 Maret 2013

                         Ventrikel Septal Defect (VSD)

          Ventrikel septum defek (VSD) merupakan penyakit jantung bawaan yang paling sering
ditemukan, yaitu kelainan jantung bawaan berupa lubang pada septum interventrikuler, dapat
hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi septum interventrikuler semasa
janin dalam kandungan, sehingga darah bisa mengalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun
sebaliknya. Kelainan ini umumnya congenital, tetapi dapat pula terjadi karena trauma.1
 
Etiologi VSD  
           Kelainan ini merupakan kelainan terbanyak yaitu sekitar 25% dari seluruh kelainan
jantung. Dinding pemisah antar kedua ventrikel tidak tertutup sempurna. Kelainan ini
umumnya kongenital, tetapi dapat pula terjadi karena trauma. VSD sering ditemukan pada
anak-anak dan seringkali merupakan suatu kelainan jantung bawaan. Pada anak-anak,
lubangnya sangat kecil, tidak menimbulkan gejala dan seringkali menutup dengan sendirinya
sebelum anak berumur 18 tahun. Pada kasus yang lebih berat, bisa terjadi kelainan fungsi
ventrikel dan gagal jantung. VSD bisa ditemukan bersamaan dengan kelainan jantung lainnya.
Lebih dari 90% kasus penyakit jantung bawaan penyebabnya adalah multi factor. Fator yang
berpengaruh adalah :1
- Factor eksogen : berbagai jenis obat, penyakit ibu (rubella dan DM) serta ibu hamil dengan
alkoholik
- Factor endogen : penyakit genetic (down syndrome)
Epidemiologi VSD
Defek septum ventrikel adalah kelainan jantung kongenital yang paling sering ditemukan,
yaitu:1
- 20-30% dari seluruh kasus kelainan jantung bawaan
- 2,5-3,5 dari 1000 kelahiran hidup
- Frekuensi pada wanita 56%, sedangkan laki-laki 44%
- Sering dijumpai pada sindrom Down
- Kelainan tunggal dan kelainan jantung kongenital yang muncul bersama dengan VSD
adalah 50% dari seluruh kasus kelainan jantung kongenital
- Insiden tertinggi pada premature dengan kejadian 2-3 kali lebih sering disbanding bayi
aterm
 
Patofisiologi VSD
Darah arterial mengalir dari ventrikel kiri ke ventrikel kanan melalui defek pada septum
intraventrikular. Perbedaan tekanan yang besar membuat darah mengalir dengan deras dari
ventrikel kiri ke ventrikel kanan menimbulkan bising. Darah dari ventrikel kanan di dorong
masuk ke arteri pulmonalis. Semakin besar defek, semakin banyak darah masuk ke arteri
pulmonalis. Tekanan yang terus-menerus meninggi pada arteri pulmonalis akan menaikan
tekanan pada kapiler paru. Mula-mulanya naiknya tekanan kapiler ini masih reversibel (belum
ada perubahan pada endotel dan tunika muskularis arteri-arteri kecil paru),  tetapi kemudian
pembuluh darah paru menjadi sklerosis dan akan menyebabkan naiknya tahanan yang
permanen. Bila tahanan pada a.Pulmonalis sudah tinggi dan permanen, tekanan pada ventrikel
kanan juga jadi tinggi dan permanen.4
VSD ditandai dengan adanya hubungan septal yang memungkinkan darah mengalir
langsung antara ventrikel biasanya dari kiri ke kanan. Diameter defek bervariasi dari 0,5 – 3,0
cm. Kira – kira 20% dari defek ini pada anak adalah defek sederhana, banyak diantaranya
menutup secara spontan. Kira – kira 50 % - 60 %  anak -  anak menderita defek ini memiliki
defek sedang dan menunjukkan gejalanya pada masa kanak – kanak. Defek ini sering terjadi
bersamaan dengan defek jantung lain. Perubahan fisiologi yang terjadi sebagai berikut :4
1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningkatkan aliran darah kaya oksigen
melalui defek tersebut ke ventrikei kanan.
2. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang akhirnya dipenuhi darah dan
dapat menyebabkan naiknya tahanan vaskular pulmonar.
3. Jika tahanan pulmonar ini besar, tekanan ventrikel kanan meningkat menyebabkan pirau
terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari ventrikel kanan ke kiri menyebabkan
sianosis (sindrom eisenmenger).
Gejala Klinis VSD
Bergantung pada besarnya pirau kiri ke kanan. Makin besar pirau makin berkurang darah
yang melalui katup aorta dan makin banyak volume darah jaringan intratorakal. Berkurangnya
darah pada system sirkulasi menyebabkan pertumbuhan badan terlambat, volume darah pada
system sirkulasi menyebabkan infeksi saluran nafas yang berulang. Pada VSD kecil anak
dapat tumbuh sempurna tanpa keluhan, sedangkan pada VSD besar dapat terjadi gagal jantung
yang dini yang memerlukan pengobatan medis intensif.
Menurut ukurannya VSD dapat dibagi menjadi :
a. VSD kecil
      Diameternya yaitu 1-5 mm.  Besarnya defek bukan satu-satunya faktor yang
menentukan besarnya aliran darah. Pertumbuhan badan normal walaupun terdapat
kecenderungan timbulnya infeksi saluran nafas. Pada latihan lama dan lebih intensif
akan cepat lelah dibandingkan dengan teman sebayanya. Biasanya asimptomatik.
Tidak ada gangguan tumbuh kembang. Bunyi jantung normal, kadang ditemukan
bising perstaltik yang menjalar ke seluruh tubuh perikardium dan berakhir pada waktu
diastolik karena terjadi penutupan VSD.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya bising holosistolik dengan atau tanpa thrill,
tepat sebelum bunyi jantung ke-2.1
b. VSD sedang
Menunjukan gejala mirip dengan VSD besar, hanya lebih ringan. Penderita mengeluh
mudah lelah, sering mendapat infeksi pada paru sehingga menderita batuk dan sesak
nafas pada waktu aktivitas.1
Pada pemeriksaan fisik terdapat bising pansistolik cukup keras (derajat3) nada tinggi,
kasar, pada ICS 3-4 linea parasternalis kiri.
c. VSD besar
Merupakan salah satu kelainan jantung kongenital yang sering menyebabkan gagal
jantung kongestif, kelainan biasanya tidak terdeteksi sampai umur 1 bulan. Karena
kelebihan sirkulasi pulmonal, penderita akan mengalami sesak nafas, sianosis
(walaupun VSD bukan PJB yang sianotik tetapi apabila aliran darah inefektif lebih
tinggi daripada aliran darah efektif, sianosis akan muncul), gangguan makan, infeksi
dan radang paru yang berulang dan gangguan pertumbuhan.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan sesak nafas, dan prekordial yang hiperaktif, bising
pansistolik 3-4, nada tinggi kasar, bising diastolik pada ICS 4 linea midclavikularis
setelah bunyi jantung ke-2.1
Penatalaksanaan
   VSD
 
- VSD kecil perlu antibiotik profilaksis karena resiko terjadinya endokarditis bakterialis.
- VSD sedang perlu diberikan diuretik.
- VSD besar perlu diberikan diuretik (furosemid atau thiazid) diberikan bersama-sama dengan
suplemen kalium atau diberikan diuretik hemat kalium (spironolakton) pembedahan denganmenutup defek dengan alat katerisasi jantung. Pembedahan dengan melalui cardiopulmonary
bypass.1
Komplikasi VSD
- Gagal jantung kronik.
- Endokarditis infektif.
- Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis pulmonari.
- Penyakit vaskular paru progresif.
- Kerusakan sistim konduksi ventrikel, RO thoraks memperlihatkan kardiomegali dengan
pembesaran LA, LV, dan kemungkinan RV. Terdapat peningkatan PVM. Derajat
kardiomegali dan peningkatan PVM sesuai dengan bertambahnya besar defek VSD. Bila
terjadi PVOD maka gambaran lapangan paru akan iskemik dan segmen PA akan membesar.
- Kelainan fungsi ventrikel.
- Gagal jantung.
Pencegahan VSD
1. Anak diberikan asupan kalori yang memadai agar mencapai pertumbuhan yang optimal.
2. Sebelum dan selama hamil ibu menghindari pemakaian alkohol, merokok dan mengontrol
diabetesnya secara teratur.1
Prognosis VSD
Baik, pada penderita VSD kecil karena biasanya tanpa gejala. Paa defek yang besar
dilakuakn penanganan medik untuk menghindari timbulnya hipertensi pulmonal dan beberapa
komplikasi yang mungkin timbul yang akan mengganggu tumbuh kembang anak secara
optimal. 70% akan menutup spontan.1





1. M.H Abdoerrachman, M.B Affandi, S. Agusman, H. Alatas, Dahlan A, Aminullah A,
et all. Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 2. Jakarta: FKUI; 2007
2. Price. Patofisiologis: proses-proses penyakit. Edisi 4. Jakarta: EGC; 2000



1 komentar:

  1. Lucky Club | Casino Site | Lucky Club | Free
    Lucky Club | Casino Site | Lucky Club | Free Online Roulette, Live Casino & Lucky Baccarat Game from Lucky Club 카지노사이트luckclub Casino. Rating: 4.9 · ‎21 votes

    BalasHapus